Content Marketing

Tiga Strategi Content Marketing di Yakinkan Pasti Meningkatkan Usaha Online Anda


Dalam pembahasan yang lalu kita telah memahami bahwa konten pemasaran dalam usaha online (contoh lapaklarismanis.com klik) amat efektif untuk 2 (dua) hal ini:

  • Mengundang banyak orang agar datang ke usaha online kita.
  • Mengajak mereka untuk membeli barang jualan di usaha online kita

Akan tetapi konten yang dapat menghasilkan kedua keuntungan itu bukanlah konten yang diciptakan dengan sembarangan. Bukan seperti content-content marketing yang kita lihat di situs news atau di beberapa blog pada umumnya.

Esensinya, tidak semua Content bisa dibilang menjadi strategi content marketing.

Jadi biasanya kalau kita sudah membuat Kontent maka kita sudah melakukan strategi content marketing, inilah salah satu kesalahan yang paling sering kita lakukan.

Untuk menjawab itu kita akan belajar bagaimana caranya merancang strategi content marketing yang lengkap untuk usaha online anda sendiri.

Itulah alasannya kenapa anda pantas meluangkan waktu dalam menyusun strategi untuk digunakan pada usaha online anda

Sepertinya, ketika bicara mengenai content marketing mereka akan berpikir "gampanglah, berarti kita hanya bikin blog lalu isi dengan artikel. rampung"

Akan tetapi pada kenyataannya tidak segampang itu.

Masih ingat cerita Koko Sodik di pendahuluan artikel sebelumnya? Singkatnya kaya ini:

  1. Koko Sodik memiliki permasalahan
  2. Koko Sodik melacak solusinya dengan browsing di internet
  3. Koko Sodik mendapatkan konten anda sebagai jalan keluarnya
  4. -------------
  5. Koko Sodik melakukan pembelian dari anda

Nomor Empat kita kosongkan dulu.

Tujuannya adalah yang nomor lima mendatangkan penjualan.

Untuk bisa mendatangkan penjualan, maka anda patut mengikuti langkah mulai dari nomor satu. Anda patut tahu persoalan apa yang dihadapi oleh Koko Sodik.

Itulah yang akan kita rencanakan.

Kita patut mengetahui persoalan apa yang sedang dihadapi oleh Koko Sodik. Setelah itu kita menciptakan konten yang dapat memberi solusi permasalahan tersebut.

Sehingga mereka seperti Koko Sodik akan berkunjung ke situs anda.

Akan tetapi belum selesai sampai di situ.

Content yang anda ciptakan patut mampu sebagai mediasi dari nomor tiga sampai lima. Dari orang-orang tersebut akan datang ke konten anda, kemudian akhirnya terjadi pembelian.

Kesimpulannya, kalau anda belum mempunyai strategi content marketing maka:

  • Dia tidak dapat menemukan situs anda, atau
  • Dia menemukan situs anda, tapi tidak terjadi pembelian.

Sedangkan seandainya kita sudah mempunyai strategi, maka:

  • Anda mampu memikat Koko Sodik untuk datang
  • Anda mampu membuat dia untuk membeli

Menciptakan rencana content marketing untuk menunjang usaha online

Biasanya, terdapat tiga tahapan dalam content marketing yang menunjang usaha online anda.

Biasanya, terdapat tiga tahapan dalam content marketing yang menunjang usaha online anda.


Di Era ini telah semakin banyak usaha online yang menggantungkan content marketing. Akan tetapi sebagian besar dari orang-orang hanya berfokus pada tahap dua yaitu menciptakan konten.

Sedangkan tahap perencanaan serta promosi malah lebih penting.

Silahkan ikuti langkah 1-3 dan dilanjutkan 2-6 berikut ini untuk mencari tahu bagaimana teknik menciptakan strategi content marketing untuk membangun usaha online anda sendiri.

1. Memahami 3 (tiga) sasaran atau goal dari konten

Sasaran dari konten tidak (hanya) untuk semata-mata mendatangkan visitor.

Lebih dari itu.

Perumpamaan anda mempunyai website yang menjual macam-macam dalam usaha online seperti Spy Kamera.

Maka nyatanya anda belum puas seandainya pengunjung hanya berkunjung membaca konten, setelah itu langsung pergi...

...tanpa membeli barang satupun dari usaha online kita.

Sama seperti hakikat content marketing, konten itu dalam usaha online bertujuan untuk:

  1. Mendatangkan visitor
  2. Meningkatkan kepercayaan
  3. Penjualan

Perlu diingat bahwa:

Sebuah konten belum bisa digunakan untuk tiga tujuan itu sekaligus.

Konten untuk mengundang visitor dalam usaha online jauh beda dengan konten yang diciptakan untuk memperoleh penjualan.

Khusus pada nomor tiga, kita harus sedikit berhati-hati...

...content itu yang biasanya lazimnya dibuat, karena biasanya anda terlampau bernafsu memperoleh pembeli.

Sementara itu kalau situs anda semata-mata dipenuhi oleh konten-konten yang sasaranya mendorong orang-orang untuk membeli, malah hasilnya akan lebih buruk ketimbang kalau kita tidak membuat konten sama sekali.

Ini serius.

Bayangkan kalau kita ada di sebuah website, kemudian hampir semua isis artikel di sana yang menyuruh kita untuk membeli barang mereka.

Dapat dipastikan justru kita jadi tidak berminat membelinya.

2. Mengenali audiens atau segmen pasar anda

Kalau kita pertimbangkan sekilas, memang sedikit aneh...

...ingin dapat menjual, tapi anda justru membuat konten yang sifatnya tidak menjual.

Nah ini alasannya:

Coba diingat kalau anda mempergunakan Google Search.

Apa yang dicari?

Kebanyakan yang teramat sering yaitu mengenai informasi, atau pentunjuk untuk menyelesaikan masalah, tetapi ada juga yang benar-benar ingin membeli sesuatu.

Kenyataan pada saat melakukan pencairan di google yang berniat mencari barang untuk membeli itu cuma sedikit.

Era sekarang informasi sudah sangat mudah didapat, sebelum melakukan pembelian barang kita biasanya mencari informasinya terlebih dahulu melalui internet. Supaya bisa memilih mana yang terbaik.

Jadi fokus anda adalah membantu orang-orang menyelesaikan masalah.

Dari situ mereka akan mengenal usaha online kita, percaya dengan usaha online kita, dan berakhir menggunakan produk kita.

Bagaimana masuk di akal bukan?

Dari penjelasan tersebut berarti mulai saat ini kita harus mengadakan konten yang dapat menyelesaikan masalah (perlu diingat kontennya berhubungan dengan usaha online anda atau apa yang kita jual). Agar mengetahui masalahnya, anda perlu "kenal" dengan mereka.

Pertanyaan, bagaimana cara mengenalnya?

Dengan menciptakan buyer persona.

Buyer persona ialah representasi semi-fiktif untuk menggambarkan calon pembeli ideal dengan dasar riset pasar serta data dari calon pembeli anda.

Ribet banget yah?

Lebih sederhananya begini:

Misalkan anda menjual susu bayi. Anda hendak menciptakan konten yang tepat bagi para pembeli.

Karena itu anda perlu mengetahui siapa sih mereka yang biasanya membeli barang tersebut? Usianya kira-kira berapa, kepribadian sehari-hari mereka bagaimana, apa masalah, keinginkan, dan kebutuhan mereka?

Anda kumpulkan seluruh informasi itu, jadikan satu buah karakter.

Inilah yang namanya buyer persona.

Untuk detailnya mengenai data yang dibutuhkan di bagi dalam 5 (lima) kategori:

  1. Pekerjaan: kedudukan seta deskripsi pekerjaan
  2. Biodata:usia, perkiraan pendapatan, pendidikan, latar belakang keluarga
  3. Hobi, perilakui ber-internet, rutinitas, ketertarikan dan sebagainya
  4. Kemauan (tujuan) dan hambatan atau tantangan
  5. Apa yang dapat kita bantu dalam mencapai tujuan mereka

Dengan mengetahui pengetahuan diatas anda dapat menciptakan konten yang pas untuk mereka.

Untuk lebih mudah, informasi-informasi tadi anda masukkan dalam satu buah tabel, seperti ini:


Sekarang anda jadi mengetahui konten model apa yang mesti kita sediakan dalam usaha online itu.

Perbandingkan dengan seandainya anda tidak memiliki bayangan siapa yang bakal anda bidik. Konten yang anda ciptakan akan jadi tidak menentu arah dan tidak akan menarik bagi target usaha online kita.

Karena itu, saat ini silahkan ciptakan buyer persona anda.

3. Buat konsep dan mapping atau pemetaan konten

Mencapai sejauh ini, anda sudah mengetahui hal berikut:

  • Terdapat tiga tujuan konten
  • Sebuah konten tidak dapat memenuhi ketiganya sekaligus
  • Apa yang dapat kita lakukan dalam membantu si buyer persona.

Sekarang, kita gabungkan semuanya.

Ini selintas konsepnya:

Terdapat 2 (dua) macam konten yang kerap kita dapati di internet. Saya mau mencontohkan konten ini bagai nasi putih serta nasi merah.

Kalau nasi putih itu "tidak berat", dikonsumsi oleh kebanyakan masyarakat Indonesia.

Sedangkan kalau nasi merah jauh lebih berat, nutrisinya lebih lengkap, akan tetapi cuna mereka di kalangan orang tertentu yang gemar mengkonsumsi nasi merah.

Konten dalam usaha online tersebut seperti ini.

  1. Content nasi putih: isinya tidak berat, dapat dinikmati oleh orang banyak, bahkan dapat mempunyai potensi viral
  2. Content nasi merah: isinya lebih berat, mengenai usaha online anda, tidak dapat dinikmati oleh orang banyak, tapi mereka yang memang amat butuh dengan konten ini sehingga mereka akan tetap menunggu konten-konten selanjutnya dari anda.

Strategi konten Pemasaran untuk usaha online anda layak berisi kedua jenis nasi itu.

Konten nasi putih mempunyai fungsi dalam menarik pengunjung supaya mendatangi situs anda. Konten seperti itu akan menciptakan banyak orang mengenal website anda.

Sementara itu konten nasi merah bakal membuat orang-orang yakin serta percaya akan kualitas anda.

Supaya lebih baku, kita pisahkan macam konten itu menjadi tiga:

  1. Konten pemahaman atau pengenalan
  2. Konten branding atau keunggulan
  3. Konten penjualan

Dalam tahap strategi perencanaan konten, peran anda ialah melakukan mapping atau pemetaan buah pikiran mengenai konten ke dalam tiap-tiap versinya untuk tiap persona.

Seperti gambar ini:


Supaya lebih jelas, kita tinjau beberapa contoh...

...andaikan saya punya usaha online menjual tiket pesawat:

  • Pengenalan: "50 tujuan tur terpopuler di Indonesia"
  • Pengenalan: "Cerita berdarmawisata ke Bali dengan anggaran kurang dari 1 juta"
  • Branding: "Persiapan untuk berlibur ke Bali"
  • Branding: "Perencanaan akan budget anggaran berlibur ke Bali"
  • Penjualan: "Pedoman menemukan tiket kapal terbang murah"

Kita lihat bedanya.

Konten pengenalan dapat dinikmati oleh orang banyak, walaupun saat ini orang-orang itu tidak berkeinginan membeli tiket liburan. Jadi semua orang bisa memahami konten yang kita buat.

Selanjutnya konten branding lebih terfokus.

Konten branding semata-mata bisa dinikmati oleh orang-orang yang ingin melakukan liburan. Akan tetapi dalam fase itu kita jangan dulu melakukan penjualan.

Fungsinya ialah agar mereka mengingat kita.

Saat ingin dan butuh, mereka akan mencari konten anda.

Kemudian dari situ kita mengarahkan ke konten penjualan yang berisikan penawaran kepada orang-orang untuk melakukan penjualan dari anda atau memperguanakan layanan kita.

Ketiga jenis konten tersebut sangat erat kaitannya.

Kalau kita melewatkan salah satunya, maka berakibat sepinya pengunjung yang akan datang ke situs kita dan/atau pengunjung yang singgah tidak akan membeli.

Demikian sharing artikel "Tiga Strategi Content Marketing di Yakinkan Pasti Meningkatkan Usaha Online Anda" semoga dapat bermanfaat bagi banyak orang, dan mohon untuk di share ke tempat lain terimakasih.

© 2016 ICE DEA. 12 Pike St, New York, NY 10002
Powered by Webnode
Create your website for free! This website was made with Webnode. Create your own for free today! Get started